Minggu, 10 Mei 2009

Mengenal Candi Bajang Ratu

candi bajangratu

Candi Bajangratu atau yang dikenal sebagai Gapura Bajangratu adalah sebuah candi yang berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Menurut catatan Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, candi ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi bangunan suci untuk memperingati wafatnya Jayanegara yang dalam NegaraKertagama disebut “kembali kedunia Wisnu” tahun 1328.

Diduga pula candi ini merupakan pintu gerbang menuju ke istana Majapahit. Dugaan ini didukung adanya relief “Sri Tanjung” dan sayap gapura yang melambangkan penglepasan.

Nama Bajangratu itu sendiri dikaitkan dengan tulisan dalam Pararaton dan cerita rakyat setempat. Disebutkan, ketika dinobatkan menjadi raja, Jayanegara masih sangat muda (bajang) sehingga diberi sebutan “Ratu Bajang atau Bajang Ratu”. Disitu juga disebutkan, bahwa ketika meninggal, Jayanegara didharmakan di Kepompongan serta dikukuhkan di Antawulan (kini Trowulan. Penyebutan Bajangratu muncul pertama kali dalam Oundheitkundig Verslag [OV] tahun 1915.

Secara fisik, bangunan ini merupakan gapura paduraksa [gapura beratap], terbuat dari batu bata kecuali tangga [bordes] serta ambang pintu [bawah dan atas] terbuat dari batu andesit. Berdiri di ketinggian 41,49 m dpl, dengan orientasi mengarah timur laut-tenggara. Denah candi berbetuk segiempat, berukuran ± 11,5 x 10,5 m, tinggi 16,5 m, lorong pintu masuk lebar ± 1,40 m.

Secara vertikal bangunan ini mempunyai 3 bagian ; kaki, tubuh dan atap. Mempunyai semacam sayap dan pagar tembok di kedua sisi. Kaki gapura sepanjang 2,48 m. Struktur kaki tersebut terdiri dari bingkai bawah, badan kaki dan bingkai atas. Bingkai-bingkai ini hanya terdiri dari susunan sejumlah pelipit rata dan berbingkai bentuk genta . Pada sudut-sudut kaki terdapat hiasan sederhana, kecuali pada sudut kiri depan dihias relief menggambarkan Sri Tanjung.

Candi ini selesai dipugar dan diresmikan pada tahun 1992 oleh Dirjen Kebudayan Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber : www.maspher.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar